Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia di lokasi usai helikopter yang mengangkutnya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/5) siang.
Dikutip AFP, stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan tidak ada tanda-tanda selamat dari seluruh 9 penumpang helikopter tersebut, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Terbaru, dikutip Reuters, sejumlah kantor berita pemerintah Iran, seperti Mehr News Agency, mengonfirmasi seluruh penumpang helikopter meninggal, termasuk Raisi dan Abdollahian.
Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi soal kabar duka ini dari pejabat pemerintah
Kantor berita semi-resmi Iran itu melaporkan bahwa presiden Iran, menteri luar negeri, dan penumpang helikopter lainnya, termasuk Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, telah “mati syahid”.
Masih belum ada konfirmasi resmi bahwa Raisi tewas, namun petugas medis mengatakan bahwa mereka “tidak menemukan tanda-tanda kehidupan” di lokasi kecelakaan.
Sebelumnya, Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan sembilan orang yang berada di helikopter nahas itu termasuk Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.
Tim SAR yang dipimpin Palang Merah Iran menemukan puing helikopter sang presiden setelah lebih dari 13 jam pencarian.
“Tim pencarian dan penyelamatan Bulan Sabit Merah telah mencapai lokasi jatuhnya helikopter yang membawa presiden,” kata Bulan Sabit Merah Iran dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera.
Menurut sejumlah media pemerintah Iran, saat Tim SAR menemukan lokasi helikopter jatuh, kondisi pesawat bersayap putar itu seluruhnya hancur.
Televisi pemerintah Iran pada Senin (20/5) melaporkan bahwa “tidak ada tanda-tanda kehidupan disni” di antara para penumpang helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan para pejabat lainnya.
“Setelah helikopter ditemukan, tidak ada ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup,” lapor TV pemerintah Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/5/2024).
Sebelumnya, Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran telah menemukan lokasi puing-puing helikopter Presiden Ebrahim Raisi. Awalnya puing-puing itu terdeteksi oleh sebuah drone udara atau kendaraan udara tak berawak (UAV) Akinci milik Turki.
Dilansir media Turki, Anadolu Agency, Senin (20/5/2024), berbicara kepada media lokal, Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pir Hossein Kolivand, mengatakan masih tersisa dua kilometer untuk mencapai lokasi puing-puing helikopter.
Pencarian lokasi helikopter jatuh berlangsung selama 12 jam lebih sampai Turki pun ikut turun tangan membantu.
Drone Turki Akinci disebut yang pertama mendeteksi sumber diduga berasal dari puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Media Turki Anadolu Agency melaporkan drone itu mendeteksi “sumber panas.” dan membawa sejumlah pejabat serta menteri. Kedua helikopter tersebut berhasil kembali dengan selamat.