
Garudamuda.co.id – Setelah kesuksesan Horizon Zero Dawn pada 2017, ekspektasi gamer terhadap sekuelnya—Horizon Forbidden West—mencapai titik tertinggi. Game eksklusif PlayStation ini dikembangkan oleh Guerrilla Games dan dirilis pada Februari 2022 untuk PlayStation 4 dan PlayStation 5.
Sebagai game action-RPG berbalut dunia open world dengan nuansa fiksi ilmiah pasca-apokaliptik, Horizon Forbidden West tidak hanya memperluas dunia yang telah dibangun sebelumnya, tetapi juga menawarkan visual memukau, gameplay kompleks, serta narasi emosional yang mengikat pemain.
Melalui karakter utama Aloy, pemain kembali diajak menyusuri dunia masa depan yang telah dikuasai oleh mesin dan suku-suku manusia yang bertahan hidup.
Dunia Baru yang Lebih Kaya dan Menantang
Jika Zero Dawn memperkenalkan pemain pada dunia yang misterius dan reruntuhan peradaban lama, maka Forbidden West membawa mereka ke wilayah yang jauh lebih beragam—baik secara geografis maupun ekologis. Game ini memperluas petualangan Aloy ke bagian barat Amerika Utara, termasuk wilayah yang terinspirasi dari California, Utah, dan Nevada.
Lingkungan dalam game dirancang dengan sangat detail: dari gurun tandus, hutan hujan tropis, hingga kota-kota tenggelam. Bahkan, Forbidden West memperkenalkan elemen eksplorasi bawah laut yang belum pernah ada sebelumnya di seri ini.
Semua ini digambarkan dengan memanfaatkan kemampuan hardware PS5, menghadirkan pencahayaan, tekstur, dan animasi yang menakjubkan. Dunia yang luas ini bukan hanya untuk dipandangi, tetapi penuh dengan aktivitas, misi sampingan, dan rahasia yang memperkaya pengalaman bermain.
Aloy: Pahlawan Kompleks dalam Dunia yang Rapuh
Karakter utama dalam Horizon Forbidden West, Aloy, kembali menunjukkan kedalaman emosional dan kekuatan karakter yang jarang ditemukan dalam game sejenis. Sebagai clone dari ilmuwan masa lalu, Elisabet Sobeck, Aloy membawa beban berat untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran ekologis.
Dalam game ini, tekanan yang ia hadapi meningkat, bukan hanya dari musuh eksternal, tetapi juga dari konflik batin dan tekanan ekspektasi dari sekitarnya.
Pemain menyaksikan sisi yang lebih rapuh dari Aloy—bagaimana ia berjuang untuk membuka diri terhadap orang lain dan mengandalkan bantuan teman-temannya. Karakterisasi ini memperkaya narasi game dan menjadikan Aloy sebagai salah satu tokoh wanita paling ikonik dalam sejarah game modern.
Musuh Baru, Ancaman Baru: Dari Mesin hingga Faksi Misterius
Salah satu aspek paling menarik dari Forbidden West adalah desain musuh, terutama mesin-mesin baru yang lebih canggih dan agresif. Mulai dari Clawstrider yang mirip Velociraptor hingga Slitherfang yang menyerupai ular raksasa, setiap mesin memiliki pola serangan dan kelemahan yang unik.
Pemain harus memanfaatkan berbagai taktik dan senjata untuk mengalahkannya, membuat setiap pertempuran menjadi tantangan strategis.
Selain mesin, game ini juga memperkenalkan faksi manusia baru seperti Tenakth dan Regalla’s Rebels. Namun yang paling mencengangkan adalah kehadiran faksi bernama Zenith, sekelompok manusia dari peradaban lama yang memiliki teknologi jauh lebih maju, termasuk kemampuan tidak bisa mati dan sistem AI bernama Nemesis. Kehadiran mereka mengubah arah cerita dan memperluas spekulasi mengenai masa depan dunia Horizon.
Evolusi Gameplay: Lebih Bebas, Lebih Dinamis
Secara gameplay, Forbidden West mengalami peningkatan besar dibanding pendahulunya. Sistem pertarungan kini jauh lebih luwes, dengan opsi senjata dan kemampuan yang lebih beragam.
Aloy dapat menggunakan berbagai senjata seperti spear, bow, tripcaster, dan bahkan alat baru seperti Pullcaster dan Shieldwing—yang memungkinkan mobilitas vertikal dan traversal yang cepat, mirip dengan grapple hook dan paraglider.
Tambahan fitur seperti skill tree yang diperluas juga memberi pemain kebebasan untuk mengembangkan Aloy sesuai gaya bermain masing-masing, baik itu fokus pada stealth, melee, ranged, atau support. Sistem crafting, modifikasi senjata, dan upgrade armor diperluas, menambah kedalaman gameplay dan replayability.
Misi dan Quest: Kaya Narasi dan Makna Sosial
Selain misi utama, Forbidden West menawarkan puluhan misi sampingan yang dirancang dengan cerita yang kuat dan tidak terasa repetitif. Beberapa di antaranya bahkan memiliki implikasi moral yang berat, seperti pilihan untuk menyelamatkan atau membiarkan suatu suku menghadapi kehancuran akibat keputusan politik internal.
Game ini juga menyisipkan tema-tema sosial yang relevan, seperti konflik sumber daya, kepercayaan terhadap mitos dan sains, kekuasaan teknologi, serta perubahan iklim.
Dalam salah satu quest, pemain menyaksikan pertarungan antara dua suku mengenai klaim tanah suci yang ternyata adalah fasilitas teknologi dari masa lampau. Penyampaian narasi yang berlapis ini menjadikan Forbidden West lebih dari sekadar petualangan; ia juga mengajak pemain merenungkan dunia nyata.
Visual dan Teknologi: Showcase PS5 yang Sempurna
Dari sisi teknis, Horizon Forbidden West adalah demonstrasi kemampuan grafis generasi baru. Di PS5, game ini berjalan pada resolusi tinggi dengan pilihan mode Performance (60fps) atau Resolution (4K native). Detail lingkungan, animasi wajah, dan efek cuaca sangat realistis, menciptakan atmosfer yang imersif.
Sound design juga menonjol, dengan penggunaan audio 3D yang memungkinkan pemain merasakan arah suara mesin, langkah musuh, atau gemuruh badai. Musik latar yang dikomposisi oleh Joris de Man dan Niels van der Leest menambah kedalaman emosional dalam setiap adegan, terutama saat momen-momen klimaks naratif.
Kritik dan Kontroversi: Tidak Luput dari Catatan
Meski secara umum mendapat pujian, Forbidden West tidak lepas dari kritik. Beberapa pemain merasa pacing cerita utama agak lambat di pertengahan permainan. Selain itu, pada saat rilis awal, game mengalami beberapa bug teknis seperti AI musuh yang kadang aneh dan animasi lingkungan yang tidak sempurna. Guerrilla Games merespons cepat dengan update dan patch yang memperbaiki sebagian besar masalah tersebut.
Beberapa kritik juga diarahkan pada kompleksitas sistem upgrade dan crafting yang dianggap terlalu rumit bagi pemain kasual. Namun, sebagian besar dari hal ini dianggap sebagai bagian dari pengalaman RPG modern yang memang menuntut eksplorasi dan perhatian lebih dalam.
Horizon Universe: Menuju Masa Depan yang Lebih Besar
Forbidden West bukanlah akhir, melainkan batu loncatan menuju ekspansi semesta Horizon yang lebih luas. Guerrilla Games telah mengonfirmasi bahwa akan ada proyek Horizon Online, game multiplayer berbasis kerja sama di dunia yang sama, serta proyek spin-off lainnya, termasuk serial TV yang sedang dalam pengembangan oleh Netflix.
Dengan latar dunia yang kaya dan narasi yang masih menyimpan banyak misteri, semesta Horizon memiliki potensi untuk berkembang layaknya Mass Effect atau The Witcher. Antusiasme penggemar juga terus meningkat, apalagi dengan potensi kembalinya karakter-karakter penting dan pengungkapan lebih lanjut tentang Nemesis—ancaman utama yang menjadi cliffhanger di akhir Forbidden West.
Komunitas dan Dampak Budaya
Komunitas pemain Horizon berkembang pesat sejak peluncuran Zero Dawn, dan semakin solid setelah Forbidden West. Forum diskusi, konten fan art, teori naratif, hingga cosplay Aloy mewarnai berbagai ajang game di seluruh dunia. Aloy juga menjadi karakter ikonik lintas media, bahkan muncul sebagai karakter tamu di game seperti Genshin Impact dan Fortnite.
Game ini juga memperkuat posisi protagonis wanita dalam industri game, memperlihatkan bahwa karakter perempuan bisa menjadi pusat narasi tanpa bergantung pada stereotip. Aloy tidak hanya berani dan cerdas, tetapi juga manusiawi—dan ini memberikan inspirasi bagi pengembang game untuk lebih banyak menghadirkan karakter perempuan dengan kedalaman emosi dan kekuatan naratif yang setara dengan karakter laki-laki.
Kesimpulan: Forbidden West, Game Fiksi Ilmiah yang Mengangkat Standar Industri
Horizon Forbidden West adalah mahakarya fiksi ilmiah interaktif yang menggabungkan narasi mendalam, gameplay inovatif, dan visual luar biasa. Sebagai sekuel, ia berhasil melampaui pendahulunya dalam hampir semua aspek.
Dunia yang megah, karakter yang berkembang, serta isu-isu yang diangkat menjadikan game ini sebagai lebih dari sekadar hiburan—ia adalah refleksi tentang masa depan umat manusia, teknologi, dan makna kemanusiaan dalam dunia yang terkoyak oleh mesin.
Dengan ekspansi semesta Horizon yang terus berkembang, Forbidden West bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru yang menjanjikan eksplorasi lebih dalam, petualangan lebih luas, dan konflik lebih kompleks.
Bagi penggemar game action-RPG dengan dunia terbuka, Horizon Forbidden West adalah pengalaman yang wajib dicoba—sebuah penjelajahan yang memadukan keindahan, ketegangan, dan kontemplasi dalam satu paket epik yang luar biasa.