
Garudamuda.co.id – Gran Turismo merupakan salah satu waralaba permainan simulasi balap paling berpengaruh dalam sejarah industri gim. Setiap perilisan entri baru selalu memicu diskusi terkait inovasi, perbandingan teknis, penyempurnaan mekanik berkendara, serta perubahan filosofi desain.
Dalam konteks ini, Gran Turismo Sport dan Gran Turismo 7 menjadi dua judul yang menandai arah evolusi signifikan dari Polyphony Digital. Gran Turismo Sport, yang dirilis lebih awal, membawa pendekatan berbeda dengan berfokus pada balapan daring yang kompetitif, menempatkan aspek e-sports sebagai pilar utama.
Sementara itu, Gran Turismo 7, sebagai penerus langsung, berusaha mengembalikan pengalaman klasik waralaba dengan menghadirkan konten offline yang kaya, mode kampanye komprehensif, serta penekanan pada perayaan budaya otomotif secara lebih mendalam.
Perbedaan mendasar antara kedua judul ini mencakup berbagai dimensi mulai dari struktur permainan, tingkat realisme, presentasi visual, kelengkapan kendaraan, elemen simulasi fisika, hingga ruang lingkup interaksi pemain.
Untuk memahami transformasi desain tersebut, analisis mendalam diperlukan guna menilai bagaimana masing-masing gim mencerminkan prioritas kreatif Polyphony Digital dan bagaimana mereka memperlakukan audiens yang berbeda.
Dengan demikian, esai ini bertujuan memaparkan perbedaan substantif antara Gran Turismo 7 dan Gran Turismo Sport dalam berbagai aspek berdasarkan pendekatan akademis dan penjelasan analitis yang komprehensif.
Perbedaan Filosofi dan Arah Pengembangan
Perbedaan paling fundamental antara Gran Turismo 7 dan Gran Turismo Sport terletak pada filosofi pengembangannya. Gran Turismo Sport diposisikan sebagai sebuah platform kompetitif global, di mana balap daring menjadi inti pengalaman.
Sejak awal, Polyphony Digital menekankan pentingnya sportivitas digital, regulasi balapan yang adil, dan integrasi kuat dengan FIA (Fédération Internationale de l’Automobile). Gran Turismo Sport dirancang bukan sebagai sekuel numerik tradisional, melainkan sebagai cabang baru yang menyoroti era e-sport dalam balap virtual.
Keputusan ini membuat GTS berbeda secara substansial dari entri sebelumnya yang selalu menekankan elemen koleksi mobil, mode kampanye mendalam, dan eksplorasi dunia otomotif.
Sebaliknya, Gran Turismo 7 dikembangkan sebagai upaya untuk menyatukan dua dunia: tradisi simulasi balap klasik dan tuntutan modern terhadap kompetisi online. Filosofinya kembali pada akar waralaba, yaitu perayaan sejarah otomotif, pengumpulan mobil, serta kampanye individual yang melibatkan progres evolutif karier pemain.
Dengan kata lain, GT7 berupaya menyeimbangkan kedalaman konten offline yang absen dalam GTS dengan kemampuan online yang sudah matang. Pendekatan ini menjadikan GT7 lebih serbaguna, menawarkan pengalaman yang lebih inklusif terhadap berbagai tipe pemain, baik mereka yang bermain secara kasual maupun mereka yang mengejar kompetisi tingkat tinggi. Dari segi filosofi, GT7 lebih bersifat holistik, sementara GTS lebih terspesialisasi dalam balap kompetitif.
Struktur Mode Permainan dan Konten Offline
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kedua gim adalah struktur mode permainan, terutama terkait konten offline. Gran Turismo Sport terkenal karena keterbatasannya dalam menyediakan mode kampanye tradisional. Pada awal perilisan, pemain menemukan bahwa gim tersebut tidak memiliki mode
Career mendalam sebagaimana entri klasik seperti GT4 atau GT5; meskipun kemudian GTS menerima pembaruan untuk menambah konten offline, struktur dasarnya tetap berfokus pada mode Sport Mode, Arcade, serta Driving School yang terbatas.
Konten offline tidak menjadi prioritas GTS, sehingga banyak pemain tradisional merasa kehilangan aspek eksplorasi otomotif yang menjadi identitas Gran Turismo.
Gran Turismo 7 hadir untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan memperkenalkan kembali mode kampanye komprehensif yang berpusat pada GT Café, sebuah sistem progres naratif yang membawa pemain melalui serangkaian “Menu Books”.
Mode ini memperkenalkan jenis-jenis mobil, sejarah model tertentu, tantangan balap, serta misi koleksi yang mendorong pemain memahami budaya otomotif secara luas. Selain GT Café, GT7 menawarkan Mission Challenges, License Tests yang kembali ikonikal, Circuit Experience, Scapes, Tuning Shop, hingga Used Car Dealer.
Dengan demikian, GT7 jauh lebih kaya dalam menyediakan aktivitas offline, memungkinkan pemain menikmati pengalaman mendalam tanpa harus bergantung pada koneksi internet atau kompetisi daring. Perbedaan jumlah dan kedalaman konten offline ini menunjukkan bahwa GT7 berupaya mengembalikan jati diri waralaba sebagai simulasi otomotif terlengkap.
Koleksi Mobil dan Keragaman Kendaraan
Gran Turismo Sport dirilis dengan jumlah mobil yang lebih terbatas dibandingkan entri sebelumnya. Fokus utamanya bukan pada keragaman mobil, melainkan pada keseimbangan performa untuk kompetisi online. Banyak mobil GTS dikelompokkan menjadi kelas Gr.1, Gr.2, Gr.3, Gr.4, dan Gr.B, sehingga struktur mobil lebih condong ke arah kategori balap profesional dengan penekanan pada kesetaraan performa antar-peserta.
Koleksi mobil jalan raya tersedia, tetapi jauh lebih sedikit dibandingkan generasi sebelumnya. Desain ini membuat GTS sangat efektif sebagai platform e-sport, tetapi mengurangi kedalaman variasi otomotif bagi pemain yang tertarik mengoleksi kendaraan unik atau klasik.
Sebaliknya, Gran Turismo 7 meluncur dengan jumlah mobil yang jauh lebih banyak dan terus bertambah melalui pembaruan berkala. GT7 menyertakan mobil klasik, mobil produksi modern, kendaraan konsep Vision Gran Turismo, mobil balap, hingga model historis dari era awal otomotif.
Keragaman kendaraan ini juga mencerminkan pendekatan GT7 sebagai ensiklopedia otomotif interaktif yang mencakup banyak jenis mobil dari berbagai era. Perbedaan ini memberi nilai tambah signifikan bagi pemain yang menikmati aspek koleksi sebagai bagian dari pengalaman utama.
Keberagaman mobil dalam GT7 juga memperluas kemungkinan gaya bermain, karena pemain dapat menggabungkan aktivitas seperti balapan ketahanan, rally, cruising, atau modifikasi mobil jalan raya. Dengan demikian, GT7 mewakili pergeseran dari spesialisasi kompetitif GTS menuju luasnya spektrum otomotif yang menjadi ciri khas Gran Turismo.
Fisika Kendaraan dan Model Kendali
Gran Turismo Sport memperkenalkan model fisika yang lebih mudah diakses dan ditujukan agar kompetisi online berlangsung adil dan terstandarisasi. Sistem traksi, bobot, pengereman, serta respons suspensi disesuaikan untuk meminimalisasi ketimpangan dan mempermudah pemain dalam menguasai mobil, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan simulasi kompleks.
Banyak pemain profesional memuji kestabilan model fisika GTS, tetapi sebagian kritikus berpendapat bahwa modelnya terlalu steril atau terlalu “aman” dibandingkan entri klasik yang lebih menekankan dinamika realistis.
Gran Turismo 7 menghadirkan model fisika yang diperbarui secara signifikan, dengan penekanan pada realisme yang lebih dalam. GT7 memperhitungkan karakteristik ban basah dan kering secara terperinci, efek aerodinamika dinamis, degradasi ban yang lebih realistis, serta pengaruh cuaca yang berubah-ubah terhadap permukaan lintasan.
Respons mobil terasa lebih hidup, lebih berat, dan lebih dipengaruhi oleh keputusan pemain terkait tuning. Selain itu, GT7 memperkenalkan sistem simulasi cuaca dan temperatur yang lebih kompleks, sehingga balapan menjadi lebih tidak terprediksi dan memerlukan strategi mendalam. Secara keseluruhan, fisika GT7 lebih mendekati simulasi otomotif profesional dibandingkan GT Sport, memberikan pengalaman yang lebih menantang dan memuaskan bagi pemain berpengalaman.
Grafik, Presentasi, dan Teknologi Visual
Gran Turismo Sport, meskipun dirilis untuk PlayStation 4, telah menampilkan visual yang sangat impresif untuk platformnya. GTS menghadirkan kualitas pencahayaan yang bersih, tekstur mobil yang sangat detail, serta animasi yang halus.
Namun, keterbatasan perangkat keras PS4 membuat beberapa elemen seperti cuaca dinamis atau siklus siang-malam tidak diimplementasikan secara penuh pada semua lintasan.
Gran Turismo 7, beroperasi di PS4 dan PS5, memanfaatkan teknologi yang jauh lebih maju terutama pada konsol generasi terbaru. GT7 menawarkan ray tracing dalam mode foto dan replay, model cuaca dinamis yang memengaruhi jalannya balapan, serta detail lingkungan yang jauh lebih realistis.
Pencahayaan global, refleksi bodi mobil, tekstur aspal, dan partikel cuaca dalam GT7 menciptakan suasana balap yang imersif. Perbedaan visual ini jauh melampaui GTS, sehingga GT7 dapat dianggap sebagai peningkatan generasi penuh tidak hanya dalam estetika, tetapi juga dalam teknologi rendering dan simulasi lingkungan.
Sistem Progresi dan Penghargaan Pemain
Salah satu kritik terbesar terhadap Gran Turismo Sport adalah minimnya sistem progresi yang memberikan insentif kuat untuk bermain dalam jangka panjang bagi pemain non-kompetitif. Struktur hadiah dalam GTS sangat terfokus pada pencapaian hasil dalam balap online dan meningkatnya ranking Sportmanship Rating (SR) serta Driver Rating (DR).
Hal ini menciptakan sistem progresi yang ketat namun kurang fleksibel bagi pemain yang lebih menikmati eksplorasi individual.
Gran Turismo 7 hadir dengan sistem progresi yang jauh lebih kaya dan variatif. Pemain dapat meningkatkan koleksi mobil melalui GT Café, balapan kampanye, misi harian, undian hadiah, pembelian dari dealer mobil klasik, dan reward dari tantangan tambahan.
Tidak hanya itu, GT7 mengembalikan kepuasan intrinsik dalam menyelesaikan License Tests dan Circuit Experience, sesuatu yang oleh sebagian besar pemain dianggap hilang dalam GT Sport. Sistem progresi GT7 juga lebih berlapis, memungkinkan pemain memilih jalur perkembangan yang sesuai dengan minat mereka—apakah itu balap kompetitif, fotografi mobil, modifikasi, atau sekadar mengumpulkan mobil konservatif.
Perbedaan ini memperlihatkan bahwa GT7 dirancang untuk memberikan jangkauan pengalaman yang lebih luas.
Fitur Tuning dan Personalisasi
Gran Turismo Sport memiliki sistem tuning yang jauh lebih terbatas dibandingkan entri klasik. Pembatasan ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan performa dalam balap online. Pemain umumnya hanya dapat melakukan penyesuaian terbatas pada beberapa aspek seperti output mesin atau pengaturan ban.
Hal ini membuat pengalaman modifikasi secara mendalam—yang menjadi daya tarik utama GT4 dan GT5—hampir tidak tersedia dalam GTS.
Gran Turismo 7 mengembalikan elemen tuning komprehensif secara penuh. Pemain dapat mengganti bagian mesin, turbocharger, knalpot, suspensi, transmisi, differential, hingga melakukan engine swap untuk beberapa model tertentu.
Selain itu, GT7 menawarkan livery editor yang jauh lebih kuat, memungkinkan personalisasi visual dalam tingkat detail tinggi. Kehadiran Tuning Shop juga menjadi aspek yang menunjukkan GT7 kembali pada akar waralaba, memberikan kebebasan luas bagi pemain untuk menyesuaikan mobil mereka sesuai preferensi performa maupun estetika.
Dengan demikian, perbedaan dalam personalisasi menunjukkan bahwa GT7 lebih menghargai kustomisasi, sedangkan GTS lebih menekankan kesetaraan kompetitif.
Lingkungan Lintasan dan Cuaca Dinamis
Gran Turismo Sport memiliki jumlah lintasan yang cukup banyak, tetapi tidak semuanya mendukung variasi cuaca atau siklus waktu. Sebagian besar balapan berlangsung dalam kondisi tetap, karena GTS berorientasi pada kompetisi yang membutuhkan stabilitas dan prediktabilitas.
Ini membuat GTS lebih konsisten dalam balapan tetapi kurang variatif dalam pengalaman simulasi.
Gran Turismo 7 menghadirkan cuaca dinamis penuh di banyak lintasan. Hujan dapat turun tiba-tiba, genangan air terbentuk di beberapa bagian, permukaan lintasan menjadi licin, dan kondisi ini berubah sepanjang balapan.
Selain itu, GT7 memiliki sistem awan dan pencahayaan yang berubah secara organik, memengaruhi jarak pandang dan suhu aspal. Siklus siang-malam yang realistis, dengan gradasi cahaya dan perubahan warna langit, menambah dimensi imersif yang tidak hadir secara penuh dalam GTS. Oleh karena itu, GT7 menawarkan pengalaman balap yang lebih hidup dan tidak terduga.
Kesimpulan
Gran Turismo Sport dan Gran Turismo 7 mewakili dua pendekatan berbeda dalam interpretasi waralaba balap ikonik ini. GTS berfungsi sebagai eksperimen besar Polyphony Digital dalam menghadapi era e-sports dan kompetisi online, menawarkan lingkungan balap yang sangat terstandarisasi dan berfokus pada sportivitas digital.
Sebaliknya, GT7 kembali ke akar seri dengan menghidupkan kembali mode kampanye mendalam, sistem koleksi mobil yang luas, tuning komprehensif, serta pengalaman simulasi yang lebih realistis baik dari segi fisika maupun presentasi visual. GT7 tidak hanya memperkaya pengalaman pemain, tetapi juga menunjukkan evolusi menyeluruh dari filosofi desain yang kembali mempertimbangkan keragaman audiens.
Dengan demikian, perbedaan antara keduanya tidak hanya mencerminkan perubahan teknis, tetapi juga perubahan paradigma dalam memahami apa yang seharusnya menjadi inti dari sebuah permainan simulasi otomotif: antara balapan kompetitif yang terspesialisasi dan eksplorasi menyeluruh terhadap budaya otomotif global. Kedua gim memiliki identitas yang kuat, namun Gran Turismo 7 menyediakan representasi paling komprehensif dari visi klasik waralaba dalam format modern.
