Shadow

Performa Nintendo Switch 2 Setara Xbox Series S

Garudamuda.co.id – Sejak peluncurannya pada tahun 2017, Nintendo Switch telah menjadi fenomena global dengan konsep konsol hybrid—yang bisa dimainkan secara portabel maupun di dock ke TV.

Meski hardware-nya jauh di bawah PlayStation 4 dan Xbox One dari sisi spesifikasi teknis, Nintendo Switch berhasil menembus pasar dengan pendekatan inovatif dan katalog game eksklusif seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild dan Animal Crossing: New Horizons.

Kini, delapan tahun berselang, dunia game menanti dengan penuh antusias dan spekulasi terhadap kehadiran generasi penerusnya: Nintendo Switch 2. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa performa Switch 2 akan mendekati atau bahkan setara dengan Xbox Series S, konsol generasi terbaru dari Microsoft yang dirancang sebagai versi terjangkau dari Series X.

Jika benar, maka ini akan menjadi lompatan besar bagi Nintendo, yang sebelumnya kerap tertinggal dalam aspek teknologi hardware. Namun, seberapa realistis pernyataan ini? Apa konsekuensi jika Switch 2 benar-benar memiliki performa setara Xbox Series S?

Rumor dan Laporan Awal: Sumber-Sumber yang Menguatkan

Sejumlah laporan dari media teknologi ternama seperti Digital Foundry, Eurogamer, VGC (Video Games Chronicle), dan Tom’s Hardware menyebutkan bahwa para pengembang game yang telah menerima dev kit Nintendo Switch 2 menyatakan bahwa performa perangkat tersebut sangat menjanjikan.

Bahkan dalam beberapa uji coba tertutup, Switch 2 mampu menjalankan demo The Legend of Zelda: Breath of the Wild dalam 4K/60fps menggunakan teknologi DLSS (Deep Learning Super Sampling) dari NVIDIA.

Lebih lanjut, laporan menyebutkan bahwa Switch 2 akan memakai chip custom NVIDIA Tegra generasi terbaru, diduga berbasis Tegra T239 Orin SoC, dengan arsitektur Ampere yang juga digunakan dalam kartu grafis RTX 30 series.

Dengan dukungan ray tracing, DLSS 2.2 atau lebih, dan performa GPU yang jauh di atas Switch lama, maka Switch 2 diyakini mendekati Xbox Series S dalam performa rendering.

Meskipun informasi ini belum dikonfirmasi langsung oleh Nintendo, laporan dari developer yang telah menerima dev kit menjadi indikasi kuat bahwa perusahaan Jepang tersebut siap meninggalkan teknologi generasi 2010-an dan melangkah ke era baru.

Perbandingan Spesifikasi: Switch 2 vs Xbox Series S

Mari kita bandingkan spesifikasi teknis berdasarkan bocoran yang paling kuat:

Spesifikasi Nintendo Switch 2 (rumor) Xbox Series S
CPU ARM Cortex-A78 + A55 Custom Zen 2 (8-core)
GPU NVIDIA Ampere (T239, ~1.5 TFLOPS) AMD RDNA 2 (~4 TFLOPS)
RAM 8–12 GB LPDDR5 10 GB GDDR6
Resolusi Maksimum (dock) 4K (via DLSS) 1440p native
Penyimpanan 256–512 GB (eMMC/SSD) 512 GB NVMe SSD
Teknologi Upscaling DLSS 2.x Tidak ada (native rendering)
Bentuk Hybrid (portable + dock) Konsol rumah (non-portable)

Walaupun secara murni angka teraflops Xbox Series S jauh lebih tinggi, kehadiran DLSS pada Switch 2 memberikan keunggulan efisiensi performa yang luar biasa, terutama dalam meningkatkan resolusi tanpa beban besar terhadap GPU.

Digital Foundry menyebut bahwa “dalam skenario tertentu, Switch 2 mungkin bisa menyamai output visual Series S, terutama dalam mode dock dan dengan bantuan DLSS.”

Peran DLSS: Teknologi Kunci yang Mengangkat Switch 2

DLSS atau Deep Learning Super Sampling adalah teknologi milik NVIDIA yang memungkinkan rendering game pada resolusi lebih rendah, lalu ditingkatkan (upscaled) ke resolusi lebih tinggi menggunakan AI. Misalnya, sebuah game bisa dirender di 720p, tapi dengan DLSS, ditampilkan setara 1440p atau 4K secara visual.

Teknologi ini menjadi game changer karena membantu mengurangi kebutuhan pemrosesan GPU tanpa menurunkan kualitas grafis secara drastis. Untuk perangkat seperti Switch 2 yang tetap menargetkan mobilitas dan efisiensi daya, DLSS memungkinkan pengalaman visual kelas atas di perangkat portabel.

Poin utama DLSS dalam konteks Switch 2:

  • Memungkinkan performa “kelas atas” dengan konsumsi daya rendah.

  • Menyediakan kualitas 4K meski GPU tidak sekuat Series S.

  • Cocok untuk pengalaman hybrid antara mode genggam dan TV.

Dengan DLSS, Nintendo bisa menawarkan performa yang “tampak seperti Xbox Series S” meskipun dari sisi spesifikasi mentah tetap di bawahnya.

Keuntungan Strategis Nintendo: Performa Tinggi, Mobilitas Terjaga

Jika Switch 2 benar-benar mampu mendekati Xbox Series S dalam performa saat mode dock, maka ini menandai kali pertama Nintendo tidak tertinggal jauh secara teknologi sejak era GameCube. Hal ini memberi Nintendo sejumlah keunggulan:

1. Dukungan Third-Party yang Lebih Luas

Salah satu masalah utama Switch generasi pertama adalah kesulitan menjalankan game AAA modern seperti Cyberpunk 2077, Hogwarts Legacy, atau Call of Duty: Modern Warfare. Performa hardware yang terbatas membuat banyak game besar absen dari Switch, atau hanya hadir dalam versi cloud streaming.

Dengan spesifikasi setara Series S, Switch 2 akan membuka pintu lebar untuk port game lintas platform modern, sehingga tidak lagi tertinggal dari Xbox dan PlayStation dalam ekosistem game AAA.

2. Kualitas Visual Lebih Baik untuk Eksklusif Nintendo

Bayangkan memainkan Zelda, Mario, atau Metroid dengan grafis setara game generasi terbaru. Performa baru ini akan mengangkat standar visual game eksklusif Nintendo ke level yang selama ini hanya dicapai oleh Sony dan Microsoft.

3. Potensi Pasar yang Lebih Luas

Dengan performa tinggi dan bentuk hybrid, Switch 2 bisa menarik dua segmen sekaligus: penggemar game portabel dan pengguna konsol rumahan yang tidak mampu membeli PS5 atau Series X. Ini bisa menjadi strategi pasar yang sangat menguntungkan.

Tantangan dan Kekhawatiran: Apakah Nintendo Siap?

Meski prospeknya menarik, sejumlah tantangan tetap membayangi:

1. Harga Jual

Jika performanya mendekati Series S, maka harga Switch 2 berpotensi tinggi—bahkan menyentuh $399 atau lebih. Hal ini bisa bertentangan dengan filosofi Nintendo sebagai penyedia konsol yang “ramah keluarga” dan terjangkau. Apakah Nintendo siap menaikkan harga demi mengejar performa?

2. Kapasitas Baterai dan Pendinginan

GPU dan CPU yang lebih bertenaga akan menghasilkan panas dan mengonsumsi daya lebih banyak. Nintendo harus menyempurnakan sistem pendingin dan efisiensi baterai agar perangkat tetap nyaman digunakan dalam mode portable tanpa mengorbankan performa atau kenyamanan pengguna.

3. Backwards Compatibility dan Format Cartridge

Jika arsitekturnya berubah total, Nintendo perlu memastikan bahwa game Switch lama tetap bisa dimainkan di Switch 2. Kompatibilitas mundur (backward compatibility) menjadi faktor penting untuk menjaga ekosistem dan kepercayaan konsumen.

Dampaknya terhadap Persaingan Konsol

Jika Nintendo Switch 2 benar-benar hadir dengan performa sekelas Xbox Series S, maka lanskap persaingan konsol generasi ini akan berubah:

  • Microsoft bisa kehilangan keunggulan Series S sebagai konsol murah untuk performa tinggi.

  • Sony mungkin harus mempertimbangkan kembali strategi mereka terhadap PS5 Slim atau model portabel baru.

  • Nintendo berpotensi mengguncang ulang dominasi dua raksasa jika mampu menawarkan harga dan performa kompetitif sekaligus tetap mempertahankan eksklusif berkualitas.

Secara tidak langsung, Switch 2 akan menciptakan segmen baru: konsol hybrid yang tidak lagi hanya sekadar “konsol genggam dengan game ringan,” tapi benar-benar masuk ke wilayah konsol generasi terbaru dengan performa yang relevan.

Kesimpulan: Nintendo Sedang Bersiap untuk Revolusi Hardware

Jika semua rumor dan laporan tentang performa Nintendo Switch 2 terbukti benar, maka kita sedang menyaksikan momen penting dalam sejarah industri game. Untuk pertama kalinya sejak era GameCube, Nintendo berani menantang performa teknis kompetitor secara langsung—tanpa meninggalkan keunikan desain hybrid mereka.

Dengan potensi mendekati Xbox Series S, terutama berkat penggunaan teknologi seperti DLSS dan chip Ampere dari NVIDIA, Switch 2 akan menjadi konsol paling kuat dalam sejarah Nintendo sekaligus konsol hybrid dengan performa terkuat di pasar.

Namun, semua keunggulan itu tetap akan diuji oleh keputusan desain akhir, harga jual, dan cara Nintendo mengelola ekspektasi penggemar. Jika berhasil, Switch 2 bukan hanya suksesor Switch—tetapi juga pionir generasi baru konsol portable dengan performa konsol rumah.