
Garudamuda.co.id – Dalam sejarah panjang waralaba Assassin’s Creed, hanya segelintir judul yang mampu mencetak kesan mendalam seperti Assassin’s Creed IV: Black Flag.
Dirilis pada tahun 2013, game ini menjadi titik balik dalam seri, memadukan tema bajak laut, kebebasan laut Karibia, dan kisah Edward Kenway yang karismatik. Black Flag memecah formula lama Assassin’s Creed dengan memperluas dunia terbuka di laut dan menawarkan pertarungan kapal yang spektakuler.
Kini, satu dekade kemudian, rumor tentang remake Assassin’s Creed: Black Flag mulai menyebar luas. Kabar ini memunculkan antusiasme besar di kalangan komunitas gamer dan penggemar setia Ubisoft. Banyak yang berharap game ini bukan sekadar remaster, tetapi remake total yang menghadirkan pengalaman baru tanpa mengorbankan jiwa petualangan aslinya.
Sumber dan Asal Mula Rumor
Desas-desus mengenai Black Flag Remake pertama kali mencuat pada pertengahan tahun 2023. Beberapa sumber internal Ubisoft dikabarkan mengungkapkan bahwa proyek ini telah mulai dikerjakan oleh Ubisoft Singapore, tim yang juga terlibat dalam pengembangan game bajak laut lainnya yaitu Skull and Bones.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, media game besar seperti Kotaku, IGN, dan Eurogamer melaporkan bahwa proyek remake ini benar-benar sedang dalam tahap awal produksi.
Rumor semakin kuat ketika beberapa postingan lowongan kerja Ubisoft mengisyaratkan pencarian developer dengan pengalaman dalam pengembangan open-world berbasis laut dan sistem pertarungan kapal. Hal ini dinilai sangat identik dengan mekanik inti Black Flag.
Ditambah lagi, Ubisoft sempat menyatakan bahwa mereka berencana memperluas dan menghidupkan kembali judul-judul klasik Assassin’s Creed sebagai bagian dari strategi franchise jangka panjang. Maka tidak heran jika Black Flag, sebagai salah satu game AC paling dicintai, berada di daftar prioritas teratas.
Kenapa Black Flag Layak Di-remake?
Ada banyak alasan mengapa Black Flag layak mendapat remake:
-
Basis Penggemar yang Kuat: Sejak dirilis, game ini selalu masuk dalam daftar “AC terbaik sepanjang masa” oleh penggemar dan kritikus.
-
Teknologi Sudah Usang: Walaupun masih layak main, grafik dan animasi Black Flag versi 2013 sudah tertinggal dibandingkan standar saat ini.
-
Potensi Laut Terbuka: Dunia laut Karibia memiliki ruang yang sangat besar untuk dikembangkan dengan teknologi grafis generasi baru.
-
Karakter Edward Kenway: Salah satu protagonis paling ikonik dalam franchise Assassin’s Creed, yang kisahnya layak dikemas ulang dengan kualitas modern.
Black Flag bukan hanya game bertema bajak laut — ia adalah representasi kebebasan, petualangan, dan narasi yang penuh dilema moral dalam dunia Assassin dan Templar. Dengan tren remake besar seperti Resident Evil 4, Dead Space, hingga The Last of Us Part I, Black Flag adalah kandidat ideal untuk mendapat sentuhan ulang yang layak.
Ekspektasi Terhadap Visual dan Teknologi
Jika Ubisoft benar-benar membuat remake penuh, harapannya adalah penggunaan mesin grafis terbaru seperti Ubisoft Anvil Engine versi modern yang telah digunakan pada Assassin’s Creed Mirage atau teknologi buatan Snowdrop Engine (yang dipakai untuk Avatar: Frontiers of Pandora).
Dengan kekuatan konsol generasi terbaru (PS5, Xbox Series X) dan PC dengan ray tracing, kita bisa berharap:
-
Lingkungan laut yang realistis: ombak dinamis, badai tropis, dan efek air yang imersif.
-
Detail karakter tinggi: ekspresi wajah Edward Kenway, animasi parkour, dan kostum yang lebih kaya tekstur.
-
Pulau tropis dan kota kolonial yang lebih hidup: seperti Havana, Nassau, dan Kingston dengan NPC yang memiliki rutinitas harian dan ekosistem yang organik.
Salah satu peningkatan penting juga bisa terjadi di cutscene dan voice acting. Jika Ubisoft memutuskan untuk merekam ulang semua adegan dengan teknologi motion capture baru, maka pengalaman sinematik Black Flag akan terasa sangat berbeda — dan lebih emosional.
Sistem Navigasi dan Pertempuran Kapal: Fokus Peningkatan Utama?
Salah satu kekuatan Black Flag adalah sistem pertarungan laut dan eksplorasi dengan kapal Jackdaw. Jika dibandingkan dengan game Ubisoft modern seperti Skull and Bones, sistem tempur kapal Black Flag terasa lebih arcade dan ringan. Namun, untuk remake, pemain berharap:
-
Navigasi laut yang lebih realistis tapi tetap fun
-
Sistem kru yang lebih kompleks: interaksi, rekrutmen, pemberontakan
-
Upgrade kapal yang lebih mendalam dan visual
-
Pertempuran kapal antar armada besar secara real-time
Ubisoft berpotensi menyempurnakan gameplay ini dengan elemen RPG ringan, seperti moral kru, manajemen sumber daya, atau sistem cuaca yang memengaruhi pertarungan. Ini akan menjadikan remake sebagai simulasi bajak laut yang lebih mendalam tapi tetap terjangkau bagi pemain umum.
Aspek Stealth dan Parkour: Haruskah Dirombak?
Salah satu kritik terhadap Black Flag versi lama adalah stealth yang terasa kaku dan sistem parkour yang masih bergantung pada animasi preset. Dalam remake, Ubisoft bisa memanfaatkan perkembangan dari seri Assassin’s Creed Mirage, yang membawa kembali mekanik siluman klasik, termasuk:
-
Bersembunyi dalam keramaian
-
Distraksi menggunakan alat
-
Eksekusi stealth yang lebih halus
Untuk parkour, dunia Black Flag yang penuh dengan pepohonan, reruntuhan, dan bangunan kayu kolonial bisa diolah dengan lebih dinamis. Pergerakan Edward akan terasa lebih responsif jika kontrol lompat, lari, dan panjat didesain ulang dengan sistem traversal generasi baru.
Narasi dan Potensi Penambahan Konten Cerita
Cerita Black Flag berfokus pada Edward Kenway, seorang bajak laut yang secara tak disengaja terjerat dalam konflik antara Assassin dan Templar. Kisahnya penuh drama, pengkhianatan, dan momen filosofis tentang kebebasan dan keserakahan. Namun remake bisa memperluas ini dengan:
-
Cerita tambahan (side missions) yang lebih manusiawi, seperti membantu budak melarikan diri atau melindungi nelayan dari perompak.
-
Misi tokoh lain seperti Adéwalé dan Mary Read yang diberi kampanye khusus.
-
Ending alternatif atau epilog yang lebih panjang, menjelaskan lebih dalam dampak perjalanan Edward terhadap putranya, Haytham Kenway (ayah Connor dari AC III).
Jika Ubisoft menyertakan elemen cerita baru, remake ini akan terasa segar bahkan bagi pemain lama. Remake yang baik bukan hanya memoles visual, tetapi juga menggali ulang cerita dengan cara yang lebih dalam.
Dunia Terbuka: Interaktif dan Hidup
Remake Black Flag memiliki kesempatan emas untuk memperkaya dunia Karibia yang dulu sudah luar biasa. Dunia open-world modern kini menuntut:
-
Sistem ekosistem fauna: hewan liar yang bisa diburu, dikoleksi, atau menjadi ancaman.
-
Ekonomi dinamis: harga barang, pelabuhan yang bisa bangkrut, dan blokade laut.
-
Sistem reputasi bajak laut: pemain bisa menjadi legenda atau diburu armada kerajaan.
-
Interaksi NPC yang lebih mendalam: seperti berdansa di bar, berjudi, atau bertarung di arena tersembunyi.
Ubisoft juga bisa menambahkan photo mode, fast travel realistis, dan aksesibilitas luas untuk mengakomodasi gaya main modern.
Potensi Integrasi Online dan Mode Tambahan
Black Flag dulu memiliki mode multiplayer kompetitif, tapi itu tidak terlalu populer. Jika remake hadir di 2025 atau 2026, Ubisoft bisa mengembangkan fitur online dengan pendekatan baru:
-
Mode co-op dua atau empat pemain, menjelajahi laut bersama, menyerbu kapal musuh, dan menyelesaikan misi.
-
PvP bajak laut vs bajak laut, seperti mode Sea of Thieves, tapi dengan dunia AC yang lebih kaya.
-
Seasonal content dengan event khusus, misalnya badai laut epik atau misi melawan makhluk legenda (kraken?).
Namun penting bagi Ubisoft menjaga keseimbangan antara mode single-player klasik dan eksperimen online, agar esensi original Black Flag tidak hilang.
Tanggal Rilis dan Platform Target
Hingga pertengahan 2025, Ubisoft belum mengumumkan secara resmi proyek remake ini. Namun rumor internal menyebut bahwa Black Flag Remake akan dirilis paling cepat akhir 2025 atau awal 2026, bertepatan dengan ulang tahun ke-13 game original. Platform yang kemungkinan menjadi target utama adalah:
-
PlayStation 5
-
Xbox Series X/S
-
PC
-
Dan mungkin versi cloud untuk Nintendo Switch 2 (jika rilis)
Ubisoft juga bisa menyertakan fitur cross-save atau upgrade gratis bagi pemilik versi lama — strategi yang mulai populer di industri game untuk mempertahankan loyalitas pengguna.
Tantangan dan Risiko
Meskipun ide remake sangat menjanjikan, Ubisoft tetap menghadapi beberapa tantangan:
-
Kepuasan pemain lama vs ekspektasi generasi baru
-
Risiko terlalu mirip dengan Skull and Bones yang belum mendapatkan sambutan positif
-
Konten sensitif tentang penjajahan dan perbudakan yang kini menjadi sorotan global
-
Keharusan inovasi tanpa menghilangkan identitas
Jika Ubisoft terlalu banyak mengubah, remake ini bisa kehilangan ruh aslinya. Namun jika terlalu setia pada versi lama, remake bisa terasa membosankan bagi gamer modern. Diperlukan keseimbangan yang cermat.
Kesimpulan: Menunggu Angin Segar dari Laut Karibia
Remake Assassin’s Creed: Black Flag adalah peluang besar bagi Ubisoft untuk menghidupkan kembali salah satu mahakarya mereka. Dengan teknologi yang telah berkembang jauh sejak 2013, kisah dan dunia Black Flag bisa dikemas ulang menjadi pengalaman yang benar-benar epik dan modern.
Bagi para penggemar, remake ini bukan hanya nostalgia, tetapi juga janji bahwa dunia Assassin’s Creed masih punya banyak ruang untuk tumbuh ke segala arah — bukan hanya masa depan, tetapi juga masa lalu. Di tengah era di mana remake dan reboot semakin umum, Black Flag Remake berpotensi menjadi contoh bagaimana menghidupkan kembali klasik tanpa kehilangan jiwa aslinya.
Dan hingga saat Ubisoft resmi mengumumkan game ini, para pemain akan terus memasang layar, menanti datangnya angin dari arah Karibia.
