Shadow

Star Wars Battlefront II : Game Multiplayer By EA DICE

Garudamuda.co.id – Star Wars Battlefront II adalah game tembak-menembak multipemain yang dikembangkan oleh EA DICE, bersama Motive Studios dan Criterion Games, dan diterbitkan oleh Electronic Arts pada tahun 2017.

Game ini menjadi bagian dari franchise Star Wars yang tak hanya hadir dalam bentuk film, tetapi juga dalam berbagai medium hiburan digital seperti novel, komik, dan tentu saja video game. Dengan mengusung skala peperangan yang epik di seluruh penjuru galaksi, Battlefront II bukan sekadar game biasa, tetapi juga sebuah pengalaman sinematik yang membuat pemain benar-benar merasa seperti bagian dari semesta Star Wars.

Namun, perjalanan game ini tidak mulus sejak awal. Kontroversi mikrotransaksi dan sistem progresi sempat membayangi peluncurannya, tetapi dengan dukungan komunitas dan perubahan besar dari pihak pengembang, Battlefront II menjelma menjadi salah satu game multiplayer Star Wars terbaik yang pernah dibuat.

Gameplay dan Mekanika Tempur Star Wars Battlefront II yang Mendebarkan

Dalam hal gameplay, Star Wars Battlefront II menawarkan perpaduan antara aksi cepat dan strategi berbasis kelas yang memungkinkan pemain memilih peran spesifik di medan tempur. Game ini tidak hanya fokus pada satu sudut pandang, melainkan memperbolehkan pemain untuk bertempur sebagai infanteri, pilot pesawat tempur luar angkasa, hingga menjadi pahlawan atau penjahat ikonik dari franchise Star Wars.

Pemain bisa mengendalikan karakter seperti Darth Vader, Luke Skywalker, Rey, Kylo Ren, hingga Yoda dan Palpatine. Hal ini memberi kedalaman luar biasa pada pengalaman bermain karena setiap karakter memiliki kemampuan unik dan gaya bertarung yang berbeda.

Mode permainan sangat bervariasi, mulai dari Galactic Assault, Starfighter Assault, hingga Heroes vs Villains yang mempertemukan tokoh-tokoh legendaris dalam duel penuh efek visual dan audio.

Salah satu kekuatan utama game ini adalah bagaimana ia menangkap sensasi berada di tengah pertempuran galaksi yang sesungguhnya. Suara ledakan, teriakan prajurit, dan alunan musik orkestra khas Star Wars semuanya dikemas dengan kualitas sinematik tinggi.

Kisah Baru dari Perspektif yang Berbeda

Selain mode multipemain yang dominan, Battlefront II juga menyuguhkan kampanye pemain tunggal yang menarik. Cerita ini mengikuti sosok Iden Versio, seorang komandan pasukan elite dari Galactic Empire bernama Inferno Squad.

Alur cerita berlangsung setelah kehancuran Death Star kedua dan memperlihatkan jatuhnya Kekaisaran dan kebangkitan First Order. Kampanye ini mendapat pujian karena menghadirkan sudut pandang yang jarang diangkat dalam waralaba ini: yaitu dari sisi para prajurit Kekaisaran.

Kisah Iden Versio menjadi menarik karena menunjukkan dilema moral dan konflik batin dari seorang prajurit yang awalnya setia, namun kemudian mulai mempertanyakan keabsahan perintah yang diberikan atas nama Kekaisaran.

Perjalanan karakternya dari seorang loyalis menjadi pemberontak memberikan kedalaman emosional dan naratif yang jarang ditemukan dalam game bertema perang luar angkasa. Meski kampanye ini relatif singkat, ia memberikan penyegaran yang dibutuhkan di tengah dominasi mode multipemain.

Grafis, Audio, dan Desain Dunia yang Memukau

Dari sisi presentasi visual, Battlefront II merupakan salah satu game terindah dalam generasi konsolnya. Menggunakan Frostbite Engine, game ini mampu menampilkan dunia Star Wars dengan detail luar biasa. Setiap planet, baik itu Hoth yang bersalju, Naboo yang indah, atau Endor yang dipenuhi pepohonan raksasa, semuanya terlihat hidup dan dinamis.

Karakter dan kendaraan pun dirancang dengan akurasi tinggi, mencerminkan desain asli dari film-film Star Wars. Tidak hanya secara visual, audio dalam Battlefront II juga menjadi kekuatan utama.

Setiap suara senjata, suara lightsaber, dan bahkan dialog karakter dirancang untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar imersif. Musik dari John Williams yang ikonik pun mengiringi setiap momen, menambahkan emosi dan semangat dalam permainan.

Kontroversi Mikrotransaksi dan Reformasi Total

Saat dirilis pada November 2017, Star Wars Battlefront II langsung menjadi pusat kontroversi besar dalam industri game karena sistem progresi berbasis loot box yang dianggap merugikan pemain.

Pemain harus mengeluarkan uang sungguhan untuk mendapatkan item acak yang dapat memberikan keuntungan kompetitif di medan perang, menciptakan sistem “pay-to-win” yang sangat dikritik. EA sebagai penerbit menerima gelombang protes besar, bahkan sampai ke tingkat pemerintahan di beberapa negara yang mempertanyakan legalitas sistem loot box sebagai bentuk perjudian terselubung.

Namun, alih-alih membiarkan game ini tenggelam dalam kontroversi, EA dan DICE mengambil langkah drastis dengan merombak total sistem progresi. Mikrotransaksi yang memberikan keuntungan kompetitif dihapus, dan digantikan oleh sistem berbasis pengalaman (XP) yang jauh lebih adil.

Semua konten tambahan seperti peta, mode, dan karakter baru dirilis secara gratis, menjadikan Battlefront II sebagai game dengan layanan berkelanjutan yang mendengarkan komunitasnya. Seiring waktu, citra game ini membaik secara signifikan dan bahkan dipuji sebagai contoh positif dari bagaimana pengembang bisa memperbaiki kesalahan besar melalui dedikasi dan keterbukaan terhadap masukan pemain.

Komunitas Aktif dan Konten Pasca-Peluncuran

Salah satu kekuatan utama dari Star Wars Battlefront II adalah dukungan jangka panjang dari pengembang dan komunitas. Selama lebih dari dua tahun pasca-peluncuran, DICE secara rutin menambahkan konten baru seperti planet Geonosis, pahlawan seperti Obi-Wan Kenobi, Anakin Skywalker, Count Dooku, hingga mode baru seperti Capital Supremacy. Mode ini memperkenalkan elemen pertempuran darat dan luar angkasa dalam satu alur dinamis, memperkuat nuansa peperangan besar yang epik.

Komunitas Battlefront II juga sangat aktif dalam mengembangkan modifikasi visual, berbagi konten di media sosial, dan mengorganisasi event komunitas. Meskipun EA akhirnya menghentikan dukungan konten besar pada tahun 2020, komunitas masih terus memainkan game ini secara aktif, menjadikannya salah satu game Star Wars paling dicintai sepanjang masa. Banyak pemain berharap adanya sekuel atau reboot di masa depan, mengingat potensi besar yang ditawarkan oleh semesta Star Wars dan basis penggemar yang loyal.

Warisan dan Dampak dalam Dunia Game Star Wars Battlefront II

Battlefront II telah meninggalkan jejak yang unik dalam industri game. Ia menjadi pelajaran besar mengenai bahaya sistem monetisasi yang tidak transparan, namun juga menjadi contoh sukses bagaimana sebuah game bisa bangkit dan membalikkan persepsi publik melalui perbaikan dan komitmen terhadap komunitas. Game ini juga memperkuat posisi Star Wars dalam dunia video game, membuka jalan bagi proyek-proyek besar lain seperti Jedi: Fallen Order dan Star Wars: Outlaws.

Dengan skala peperangan yang masif, variasi mode yang kaya, serta presentasi sinematik yang memukau, Battlefront II membuktikan bahwa video game bisa menjadi jembatan antara pengalaman sinematik dan interaktif. Banyak pemain yang awalnya kecewa akhirnya mengakui bahwa game ini menjadi salah satu pengalaman multiplayer terbaik dalam dunia Star Wars, terutama setelah sistem progresinya diperbaiki.

Kesimpulan: Dari Kekecewaan Menjadi Kebangkitan Epik

Star Wars Battlefront II adalah kisah tentang bagaimana sebuah game bisa jatuh dan bangkit kembali. Awalnya dibenci karena sistem monetisasi yang buruk, game ini berhasil membalikkan keadaan menjadi salah satu judul yang paling dicintai dalam franchise Star Wars.

Dengan gameplay yang seru, desain dunia yang detail, kampanye naratif yang emosional, serta dukungan komunitas yang aktif, Battlefront II kini dikenang sebagai salah satu mahakarya yang pernah dilahirkan dalam industri game.

Di balik sorotan media dan kontroversi yang mengawali perjalanannya, Battlefront II berhasil membuktikan bahwa perubahan positif bisa terjadi jika pengembang benar-benar mendengarkan pemainnya.

Lebih dari sekadar game perang luar angkasa, Battlefront II adalah cerminan dari semangat komunitas gaming modern: kritis, vokal, namun tetap penuh harapan akan kualitas dan keadilan dalam dunia hiburan digital.