Garudamuda.co.id – Turnamen Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) tingkat dunia, M6, mencapai puncaknya dengan pertandingan yang dinanti-nantikan: Team Liquid ID melawan Fnatic ONIC PH. Dua raksasa esports ini akhirnya bertemu di grand final, membawa antusiasme yang mendebarkan bagi penggemar MLBB di seluruh penjuru dunia. Arena dipenuhi sorak-sorai penonton, dan bahkan livestream di berbagai platform nyaris “meledak” dengan ratusan ribu komentar berkecepatan cahaya.
Bukan sekadar pertarungan antara dua tim, ini adalah duel takdir. Team Liquid ID, kebanggaan Indonesia, membawa harapan jutaan pasang mata. Di sisi lain, Fnatic ONIC PH, juara bertahan dari Filipina, datang dengan ambisi mempertahankan gelar mereka. Tapi, siapa yang akan pulang dengan trofi M6? Mari kita ikuti drama di Land of Dawn ini.
Panas Sejak Draft Pick
Draft pick pertama berlangsung sengit. Seperti biasa, Team Liquid ID menampilkan fleksibilitas luar biasa dalam memilih hero. Tak hanya meta, mereka juga berani mencoba komposisi yang mengejutkan. “Apakah itu Johnson di jungle?!” komentar caster dengan suara tak percaya, sementara para penonton di rumah mungkin ternganga sambil mengintip meta TikTok terbaru.
Fnatic ONIC PH tak mau kalah. Mereka memainkan strategi “comfort hero” dengan Yve, Ling, dan Atlas, yang dikenal sebagai kombinasi mematikan. Tapi yang menarik perhatian adalah pick rahasia mereka: Hanabi! Pemilihan ini membuat suasana sedikit jenaka. “Hanabi ini untuk menang atau hanya ingin viral?” celetuk seorang analis di panel desk.
Game 1: Awal yang Mengejutkan
Pertandingan pertama dimulai dengan pace tinggi. Team Liquid ID langsung bermain agresif, bahkan sebelum minion wave pertama selesai. Johnson sang jungler, bekerja sama dengan Kadita midlane, mencetak first blood hanya dalam 2 menit pertama. Kombinasi ini benar-benar mengacak-ngacak ritme Fnatic ONIC PH.
Namun, Fnatic ONIC PH, dengan pengalamannya, tetap mampu merespons. Atlas mereka berhasil menciptakan momen gemilang di menit ke-8 dengan Fatal Links yang mengunci tiga hero sekaligus. “Sungguh momen yang akan dikenang,” ujar caster dengan suara penuh emosi.
Akhirnya, Team Liquid ID berhasil mengambil game pertama setelah war epik di area Lord. Pertandingan ini membuat semua orang sadar bahwa kedua tim tidak akan menyerah tanpa perlawanan sengit.
Game 2: Balas Dendam Fnatic ONIC PH
Jika game pertama penuh kejutan dari Team Liquid ID, game kedua adalah panggung bagi Fnatic ONIC PH untuk menunjukkan keunggulan mereka. Ling dari pemain mereka melesat di seluruh peta seperti ninja dengan amunisi Red Bull. Bahkan para caster sampai kehabisan kata-kata setiap kali Ling berhasil mencuri buff lawan.
Fnatic ONIC PH tampaknya sudah mempelajari pola permainan Team Liquid ID. Rotasi cepat mereka mematikan pergerakan jungler Johnson, membuat hero tank itu lebih mirip seperti bus malam yang selalu “terlambat tiba di tempat tujuan.”
Game kedua berakhir dengan dominasi penuh Fnatic ONIC PH. Mereka menyamakan kedudukan, 1-1, membuat pertandingan ini semakin panas.
Game 3: Drama di Land of Dawn
Game ketiga menjadi game paling emosional. Kedua tim tampak ingin mempertaruhkan segalanya. Ada momen di mana Team Liquid ID hampir memenangkan war di area midlane, tetapi Hanabi dari Fnatic ONIC PH tiba-tiba muncul dengan triple kill mengejutkan. Siapa sangka hero underrated itu bisa menjadi kunci permainan?
Namun, Team Liquid ID bukanlah tim yang mudah menyerah. Mereka kembali bangkit dengan Lord Push, bahkan hampir menghancurkan base utama lawan. Tapi, Fnatic ONIC PH berhasil bertahan dengan clutch defense yang menegangkan. Drama ini membuat penonton di arena dan di rumah seolah lupa berkedip.
Pada akhirnya, Fnatic ONIC PH memenangkan game ketiga. Tapi, momen paling lucu datang saat caster salah menyebutkan nama pemain karena terlalu emosional. Tentu saja, klip ini langsung viral di media sosial, menambah bumbu humor di tengah ketegangan.
Game 4: Comeback dari Team Liquid ID
Game keempat adalah panggung pembuktian. Setelah dua kekalahan berturut-turut, Team Liquid ID terlihat lebih fokus dan disiplin. Kali ini, strategi mereka benar-benar matang, dengan kombinasi Valentina, Beatrix, dan Grock yang solid.
Momen tak terlupakan terjadi saat Valentina mencuri ultimate Yve dan memberikan serangan mematikan di war penting. Fnatic ONIC PH terlihat kewalahan menghadapi tekanan ini.
Game ini berakhir dengan kemenangan spektakuler untuk Team Liquid ID, menyamakan skor menjadi 2-2. Penonton semakin liar, dan komentar di livestream berubah menjadi medan perang emoji.
Game 5: Penentuan Sang Juara
Game terakhir adalah inti dari semua drama esports. Semua mata tertuju pada Land of Dawn, dan suasana di arena terasa seperti final Piala Dunia. Kali ini, Fnatic ONIC PH kembali ke hero andalannya, sementara Team Liquid ID memilih strategi berisiko tinggi dengan lineup full damage.
Pertandingan berlangsung selama lebih dari 20 menit, penuh aksi dan plot twist. Fnatic ONIC PH berhasil mencuri dua Lord, tetapi Team Liquid ID memanfaatkan kesalahan positioning lawan untuk memukul balik.
Di menit ke-22, terjadi war pamungkas di base Fnatic ONIC PH. Dengan koordinasi sempurna, Team Liquid ID mengeksekusi serangan terakhir yang membawa mereka menuju kemenangan. Base lawan akhirnya hancur, dan suara “Victory!” menggema di layar, memecah keheningan arena.
Juara Baru di M6
Team Liquid ID akhirnya mengangkat trofi M6, membawa Indonesia ke puncak kejayaan MLBB. Kemenangan ini adalah bukti bahwa kerja keras, inovasi, dan keberanian untuk mencoba strategi baru bisa membuahkan hasil.
Fnatic ONIC PH menerima kekalahan mereka dengan sportivitas tinggi. Dalam wawancara pasca-pertandingan, mereka bahkan sempat bercanda, “Kami akan kembali dengan Hanabi hyper di M7!”
Sementara itu, kapten Team Liquid ID mengungkapkan kebanggaannya terhadap tim. “Ini untuk semua penggemar kami di Indonesia. Terima kasih sudah percaya pada kami.”